WELCOME

SELAMAT DATANG dI emiyaemi.blogspot.com

Senin, 23 April 2012

MODUL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BIDANG BIMBINGAN SOSIAL Topik GANGS IDEAL UNTUKKU

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Modul Layanan Bimbingan dan Konseling Bidang Bimbingan sosial, guna memenuhi  tugas akhir semester Mata Kuliah BK sosial
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian Modul Layanan Bimbingan dan Konseling dengan topik “Gangs ideal untukku”. Terutama pada Dosen Mata kuliah BK Sosial Bpk. Bernardus Widodo S.Pd.
Atas terselesaikannya Modul Layanan BK Bidang bimbingan sosial dengan topic “Gangs ideal untukku” kami berharap dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Kami juga mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan  Modul selanjutnya.




Madiun, 20 Januari 2009




Penyusun


















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TUJUAN UMUM
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
MATERI DAN PROSES KEGIATAN
a.    Definisi gangs
b.    Ciri-ciri gangs ideal dan tak ideal
c.    Dampak pemilihan gangs yang salah
d.    Cara memilih gangs yang ideal
PENUTUP
a.    Kesimpulan
b.    Saran
REFLEKSI
DAFTAR RUJUKAN



















PENDAHULUAN


Manusia adalah individu yang memiliki kodrat selain sebagai makhluk individual juga sebagai makhluk sosial. Kedua hal tersebut senantiasa berkembang seiring dengan tercapainya tugas-tugas perkembangan individu. Baik sisi ke individualan maupun social. Begitu jjuga dengan remaja yang selalu mengembangkan aspek keindividualan dan sosialnya. Terkadang dalam proses perkembangannya hambatan-hambatan kerap kali muncul, sehingga menimbulkan beragam masalah. Dalam pembahasan kali ini lebih di tekankan  pada permasalahan social remaja. Terutama lingkup kelompok teman sebaya, meningat bahwa teman sebaya merupakan lingkungan sosial kedua setelah keluarga. Dengan banyaknya ciri, norma, dan kebiasaan lingkungan teman sebaya menuntut remaja untuk memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan menjadikannya dasar dalam hubungan yang lebih luas
Remaja mulai bergaul secara lebih luas  guna mencapai tugas-tugas perkembangannya, mereka membentuk kelompok-kelompok teman sebaya sebagai suatu wadah pencapaian. Remaja menjalin persahanatan dengan teman-teman sebayanya. Perlahan-lahan  remaja mulai lepas dari lingkungan keluarga. Mereka memiliki hasrat untuk menyendiri dan berkumpul dengan teman sebayanya, akan tetapi masalah muncul tatkala remaja mengalami kesalahan dalam pemilihan teman sebaya, sehingga berdampak pada perkembangan diri remajayang bersangkutan
Kelompok Teman Sebaya (KTS) pada remaja begitu berpengaruh dalam setiap pengambilan keputusan dalam hidupnya saat itu, sehingga remaja harus pandai-pandai memilih KTS yang sesuai untuk menunjang perkembangan mereka, bukan malah berdampak buruk. Layanan bimbingan sosial diharapkan mampu membantu siswa dalam menentukan KTS mana saja yang ideal atau cocok untuk mereka dan tentunhya memiliki dampak positif bagi remaja.






A. Tujuan umum :
Membantu siswa untuk dapat memilih gangs yang sesuai dengan dirinya, agar memberikan pengaruh positif bagi perkembanganya.

B. Petunjuk penggunaan Modul
•    Konselor membaca isi modul dengan judul “gangs ideal untukku”
•    Konselor memahami dan melaksanakan setiap langkah kegiatan yang dituliskan didalam modul.
•    Konselor melakukan evaluasi berupa refleksi kepada siswa.
C. Materi dan proses kegiatan
Sub Topik I
DEFINISI GANGS


a. Standart Kompetensi:
Siswa mampu mengetahui definisi gangs dan kelompok-     kelompok lain di atas gangs.
b. Kompetensi dasar:
    Siswa mampu mendefinisikan Chumbs
    Siswa mampu mendefinisikan Cligues
    Siswa mampu mendefinisikan Crowds
    Siswa mampu mendefinisikan Kelompok yang di organisir
    Siswa mampu mendefinisikan Gangs
    Siswa mampu membedakan antara Chumbs, Cligues, Crowds, Kelompok yang di organisir, dan Gangs


c. Materi
Penyesuaian pribadi dan sosial dalam kelompok teman sebaya remaja, merupakan suatu proses. Penyesuaian pribadi dan sosial besar pengaruhnya bagi pembentukan manusia menjadi matang dan dewasa, oleh karena itu para ahli psikologi menentukan kelompok-kelompok yang terbentuk dalam masa remaja, yaitu sebagi berikut:

    1. Kelompok sahabat karib (Chumbs)
Ikatan persahabatan dalam kelompok ini sangat kuat. Biasanya anggota kelompoknya terdiri dari 2-3 remaja dengan :
a.    Jenis kelamin yang sama
b.    Minat sama
c.    Kemampuan dan kemauan yang mirip


Kesamaan dan kemiripan membuat mereka sangat akrab, walaupun kadang-kadang terjadi perselisihan tetapi dengan mudah mereka lupakan. Contohnya: Teman sekamar.

    2. Kelompok Sahabat (Cligues)
Kelompok ini terdiri dari 4-5 remaja yang memiliki minat sama,kelamin sama, kemampuan dan kemauan yang relatif sama.
                                              
1 Chumbs + 1 Chumbs = Cligues
Kelompok ini merupakan awal mula remaja melakukan kegiatan bersama seperti menonton film,rekreasi, pesta, saling menelepon dsb.
Karena banyaknya waktu dihabiskan dalam kegiatan itu, sering terjadi pertentangan antara remaja dan Orang tua mereka.
    3. Kelompok Banyak remaja (Crowds)
Jumlah anggota Crowds lebih banyak jika di banding dengan cligues, akibatnya jarak emosi antara anggotanya juga agak renggang.
Proses terbentuknya Chums lalu Cligues dan kemudian Crowds
Dalam kelompok ini anggotanya memiliki:
a.    Jenis kelamin yang beda
b.    Keragaman kemampuan                                
c.    Minat dan kemampuan yang beragam
                                                   
Yang sama = rasa takut di abaikan / tidak di terima oleh temen-teman dalam Crowds-nya, remaja sangat butuh penerimaan.

    4. Kelompok yang di organisir
Kelompok ini merupakan kelompok yang sengaja dibentuk dan di organisir oleh orang dewasa yang bisanya melalui lembaga-lenbaga tertentu, seperti sekolah atau yayasan-yayasan keagamaan.

Kelompok timbul akibat kesadaran orang dewasa bahwa remaja sangat membutuhkan penyesuaian pribadi social.
Anggota = remaja-remaja baik yang telah memiliki sahabat dalam kelompok terdahulu maupun remaja yang belum punya.

   5. Kelompok “Gangs’

Kelompok ini terbentuk dengan sendirinya akibat pelarian dari empat  jenis kelompok terdahulu. Dalam empat jenis kelompok terdahulu, remaja kebayakan terpenuhi kebutuhan pribadi dan sosialnya. Mereka belajar memahami teman-teman merekaa dan peraturan-peraturan yang ada. Ada remaja yang gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut, yang antara lain di sebs bkan di tolak oleh teman sepergaulannya, atu tidak dapat menyesuaikan diri dalam kelompok tersebut. Remja yang tidak puas ini”melarikan diri” dan membentuk kelompok tersendiri yang dikenal dengan gangs. Anggota gangs dapat berjenis kelamin sama dapat pula berbeda. Gangs ada yang kalem tetapi yang banyak adalah agresip dan bertingkah laku.

                    

d. Langkah kegiatan
1. Membangun hubungan
a.    Tujuan:Membangun hubungan yang akrab antara konselor dan peserta
b.    Langkah kegiatan :
1)    Konselor membuka pertemuan dengan salam dan doa bersama
2)    Konselor mengajak peserta melakukan tepuk gangs bersama
3)    Konselor menuliskan lirik tepuk gangs
Tepuk gangs
(Tepuk tangan 3 kali)                              
Lihat teman (Tepuk tangan 3 kali),Pilih teman (Tepuk tangan 3 kali)                              
Bentuklah gangs….G (Tepuk tangan 1 kali)..A(Tepuk tangan 1 kali).N (Tepuk tangan 1 kali)..G..(Tepuk tangan 1 kali)...S(Tepuk tangan 1 kali)
……..My Gangs
4)    Konselor dan peserta mempraktekan tepuk gangs secara bersama-sama

2. Membahas Topik
a.    Metode yang di gunakan : Ceramah, demonstrasi, Tanya jawab
b.    Langkah kegiatan
1)    Konselor menjelaskan definisi gangs dengan ceramah dan demonstrasi materi menggunakan media power point
2)    Konselor menjelaskan macam-macam kelompok dengan ceramah dan demonstrasi pada media power point
3)    Konselor menunjukan gambar-gambar kelompok pada peserta
4)    Peserta di minta untuk menyebutkan jenis kelompoknya
5)    Konselor membuat kesimpulan : bahwa tidak semua individu yang berkumpul membentuk kelompok itu bisa disebut Gangs. Karena ada beragam jenis kelompok individu yang tidak bisa disebut Gangs


Sub Topik II
Ciri-ciri gangs ideal dan tak ideal









A. Materi
Dalam proses kehidupannya, manusia tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sosial. Kodrat manusia sebagai makhluk sosial membuat manusia harus mampu bersosialisasi dengan baik guna kelangsungan hidupnya.
Manusia memiliki kewenangan dalam memilih lingkungan sosial yang sesuai dengan mereka, begitu juga dengan remaja yang berhak memilih Gangs yang ideal untuk  mereka. Dengan melihat kasus-kasus Gangs di masyarakat, maka berikut ciri-ciri Gangs ideal dan tak ideal:
Gangs Ideal    Gangs tak ideal
Punya tujuan positif    Tujuan gangs negatif
Rasa solidaritas antar teman yang baik dan di tunjukan dalam hal-hal yang positif    Rasa solidaritas antar teman di salah gunakan
Anggota memiliki kebebasan dalam mengembangkan potensi, minat, dan bakat    Anggota gangs mendapat tekanan untuk menjadi ”seragam” dengan sesma anggota gangs
Semua anggota punya strata yang sama    Cenderung dikuasai oleh eberapa anggota yang dianggap memiliki pengaruh penting dan menekankan sikap otoriter
Anggota merasa nyaman dan sukarela dalam melakuka kegiatan yang berkenaan dengan gangs yang diikuti    Karena adanya pimpinan yang melakukan keputusan secara terpusat artinya oleh pihaknya sendiri maka para anggota merasa terpaksa
Aturan-aturan disepakati bersama dan para anggota nyaman dengan hal itu    Aturan mengikat dan memaksa, atas kewenangan satu atau beberapa pihak saja
Bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan    Sampah masyarakat
Kegiatan gangs positif    Kegiatan negatif
Setelah ciri-ciri dari gangs ideal dan tak ideal diatas maka, dapat ditentukan gangs yang menjadi pilhan, dalam artia yang memiliki pengaruh baik dan tidak merusak
Bagaimana sebenarnya cara memilih gangs yang ideal itu, berikut langkah-langkahnya:
a.    Amatilah dengan menjadikan pribadi Anda,pribadi yang positif. Bangun prinsip dalam Diri Anda untuk selalu melakukan hal-hal positif dalam hidup.
b.    Amati macam-macam Gangs yang ada disekitar Anda, atau yang sempat menawarkan keanggotaan pada Anda.
c.    Cari tahu seluk beluk Gangs tersebut, bagamana tujuannya, bagaiman manfaat positifnya untuk kita.
d.    Tinggalkan Gangs yang sama sekali tak memberikan dampak positif untuk diri Anda.Tolaklah secara halus saat merekan menawarkan keanggotaan.
e.    Pilihlah Gngs yang ideal sesuai dengan materi diatas, agar tidak memberikan pengaru buruk terhadap proses kehidupanmu.
f.    Jangan ragu untuk meminta saran kepada Orang tua, Guru atau pihak lain dalam menentukan Gangs ideal yang ingin diikuti
B. Langkah kegiatan
1.    Pembahasan Sub Topik
a.    Metode:Ceramah, diskusi
b.    Langkah kegiatan
1)    Konselor membacakan sebuah Kasus berkaitan dengan Gangs kepada siswa. Berikut adalah kasusnya:

JANGAN SEKALI-KALI TERLIBAT GANGS MOTOR
Oleh: Arief Achmad

KEMATIAN, itulah salah satu resiko yang mesti diterima mereka yang terlibat geng motor, sebagaimana menimpa Asep Surasep, warga Manjahlega Kel. Margacinta, Kec. Rancasari (PR, 13/08/2007). Resiko lainnya adalah cedera berat, cacat permanen, menjadi orang buruan, dihantui ketakutan terus-menerus, dan hidup dalam perasaan ketidaknyamanan.
Kebetulan lingkungan sekolah tempat saya bertugas berada di wilayah yang merupakan basis geng motor sebagaimana diberitakan media tersebut. Dalam lima tahun terakhir saya menjadi wali kelas di mana ada anak murid saya yang pernah menjadi anggota geng motor. Saya tahu itu setelah ia tidak pernah masuk sekolah atau kalaupun sekolah selalu "belang-beton", sehari masuk sehari tidak. Setelah saya lakukan homevisit (mengunjungi rumah orang tuanya) dan bersama-sama guru BK memanggil anak yang bersangkutan, mulanya mereka (orang tua dan terutama anaknya) tidak mau berterus terang mengakui bahwa anaknya terlibat geng motor, namun setelah saya desak, keterusterangan mereka atau informasi yang mereka berikan sangat berguna bagi pihak sekolah dalam mengambil tindakan terhadap keberlangsungan sekolah anaknya, barulah mereka mau jujur bercerita, memang anaknya "pernah" menjadi anggota salah satu geng motor di kota Bandung, tetapi sekarang sudah keluar. Meskipun sudah keluar, anaknya itu masih juga dicari-cari dan dikejar-kejar anggota geng motor lainnya, paling tidak ia harus menyetorkan sejumlah uang kepada geng motor (dipalak). Dan itu harus rutin dilakukannya setiap hari, sehingga terkadang anak tersebut pulang jalan kaki atau ikut temannya karena sudah tidak punya lagi uang untuk ongkos angkot, naik becak atau ojeg.
Pernah suatu hari anak tersebut naik sepeda motor, anggota geng motor ramai-ramai mengejarnya dan dengan sadis selain merusak sepeda motornya juga mengeroyoknya. Akibatnya, dapat diduga, selain badan bonyok sepeda motor pun ikutan penyok. Para anggota geng motor itu selalu tahu kapan anak itu ke sekolah, dengan siapa, naik kendaraan apa.
Sesudah berkerjasama dengan petugas SATPAM sekolah, ternyata hampir setiap hari ada seorang anak kecil seusia kelas 4-5 SD yang terlihat keluyuran atau nongkrong di warung depan sekolah. Biasanya sesudah bel masuk berbunyi dia ngeloyor pergi, kemudian menjelang bel keluar dia datang lagi, kali ini dengan beberapa orang laki-laki dewasa yang usianya lebih tua daripadanya yang ditenggarai merupakan anggota geng motor. Kalau anak murid saya tidak masuk, begitu kata pak SATPAM, anak kecil yang merupakan mata-mata, spion, atau intel geng motor itu, hanya datang pada saat jam masuk sekolah saja dan tidak pernah datang menjelang jam keluar sekolah.
Ada perasaan ketakutan yang sangat luar biasa dari anak murid saya yang sudah keluar dari geng motor itu. Karena, katanya, para anggota geng motor sudah berikrar, semacam "dibai`at" atau "dibaptis" untuk sehidup-semati selamanya menjadi anggota kelompok itu. Apa-apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan geng motor adalah rahasia bersama para anggotanya. Haram hukumnya bagi setiap anggota untuk membocorkannya. Apabila ini dilakukan, maka anggota tersebut akan terkena sanksi kelompok, yakni mirip yang dilakukan praja senior IPDN terhadap yuniornya, yaitu digebuki rame-rame; selain itu, juga harus menyetorkan sejumlah uang, untuk bayar denda atau semacam kafaroh (uang penebus dosa/uang tobat), katanya.
Anak murid saya yang sudah insaf dan keluar dari geng motor itu masih juga diincar oleh anggota-anggota geng motor karena dianggap "murtad" dari kelompok dan oleh karena itu harus menerima hukuman ala geng motor. Pihak sekolah menganjurkan, supaya ia dapat bersekolah dengan aman, maka ia supaya pindah sekolah ke luar kota yang tidak ada geng motornya. Sebab, selama bersekolah di Bandung, ia akan dicari dan dikejar-kejar terus oleh anggota geng motor, yang memang mempunyai jaringan di mana-mana itu.
Alhamdulillah, anak tersebut dan orang tuanya mau mengikuti saran-saran kami, dan pindah ke salah satu sekolah di sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah (ikut dengan neneknya), dan baru-baru ini kami terima kabar dia sudah lulus SPMB.
Hikmah yang dapat dipetik dari sini, janganlah sekali anak-anak kita terlibat geng motor. Karena sekali ia menjadi anggota geng motor, maka ia tidak dapat lepas sama sekali darinya.
Pihak kepolisian hendaknya pro-aktif memberantas geng motor terutama memproses-verbalkan setiap tindak kriminal yang dilakukannya serta menangkapi aktor-aktor intelektualnya atau para godfathernya, karena para siswa itu hanyalah korban belaka. Sebab di kala mereka di usia remajanya membutuhkan pencarian identitas dan sarana mengekspresikan potensi dirinya, di saat itulah geng motor menyambanginya dan menyeret mereka kepada perilaku menyimpang.
Untuk itu, para orang tua senantiasa mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama pada waktu-waktu di luar jam-jam sekolah. Dan pandai-pandailah anak-anak remaja mencari teman dan sarana bergaul. Salurkanlah kepada hal-hal yang bersifat positif semisal kegiatan ekstra kurikuler di sekolah atau karang taruna, organisasi keagamaan, aktivitas olah raga dan seni, serta kegiatan bermanfaat lainnya.

2)    Konselor mengajak siswa untuk mendiskusikan kasus tersebut berdasarkan ciri-ciri gangs ideal dan tak ideal yang tecantum dalam materi.
3)    Konselor menyimpulkan bahwa kasus tersebut masuk pada gangs tak ideal dan kemudiah mengarahkan siswa untuk menjadikan kasus tersebut pelajaran.

Sub Topik III
Dampak pemilihan Gangs yang salah










A. Materi
Apapun yang kita lakukan sekarang pasti akan berbuah di kemudian hari. Begitu juga Dengan pemilihan Gangs, ketika pemilihan Gangs jatuh pada Gangs yang salah maka akan mendatangakn masalah. Akan tetapi jika pemilihan Gangs tepat, begam manfaat positif akan kita dapat.
Nah sebenarnya dampak apa saja yang akan diperoleh berkaitan dengan pemilihan Gang yang tidak tepat atau salah, berikut paparanya:
1.    Bagi diri sendiri
•    Gangs yang negatife seringkali memberikan tantangan atau tekanan pada anggota kelompoknya. Dimana hal itu bertentangan dengan hukum atau tatanan sosial yang ada. Walupun pada awalnya para anggota seringkali tidak nyaman atas tuntutan tersebut, tidak dipungkiri karena intensitas pelaksanaan tuntutan yang tinggi lama kelamaan menjadi kebiasaan dan akan melekat sebagai suatu karakter yang diwujudkan dalam perilaku negatif
•    Anggota gangs yang negatif cenderung bersikap kejam terhadap anggota gangs lain, atau anak lain. Hal ini akan membentuk suatu hubungan yang tidak baik dengan sesama yang pada akhirnya akan akhirnya akan mempersempit ruang gerak diri, akibat banyaknya musuh
•    Kebanyakan anggota gangs negative tidak memperkenankan anggotanya keluar dari gangs tersebut dengan beraga alasan, misalnya karena ketakutan bocornya rahasia gangs, berkurangnya kekuatan gangs dll, sehingga  anggota gangs akan terus menerus mengalami tekanan-tekanan tanpa bisa melepaskan diri
•    Kegiatan-kegiatan negatif gangs membuat para anggotanya membentuk perilaku menyimpang yang merugikan anggota.
•    Semakin berkurangnya pengetahuan dan penerapan para remaja tentang rasa solidaritas yang sebenarnya antar sesama
2.    Bagi orang lain
•    Ketika gangs yang di pilih memiliki norma dan nilai yang betentangan dengan norna dan nilai keluarga (ortu). Hal ini akan menimbulka konflik antara remaja dan ortu, yang pada akhirnya akan menciptakan hubungan kurang harmonis dalam keluarga.
•    Gangs yang negatife yang semakin banyak penambahan anggota baru akan menambah keresahan masyarakat, karena gangs akan semakin sulit di basmi.
•    Masyarakat akan kehilangan generasi muda sebagai penerus bangsa. Karena semua remaja masuk kedalam Gangs yang salah.

Dampak yang tersebut diatas hanyalah sebagian dari banyaknya akibat-akibat buruk atas pemilihan Gangs yang salah. Sebagai remaja hendaknya kita harus dapat memilah milah mana mana saja yanag dapat mamberi pengaruh positif untuk kita. Agar tercipta seorang individu yang berakhak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.
B. Langkah Kegiatan
1.    Pembahasan Topik
a.    Metode : Ceramah, demonstrasi
b.    Langkah kegiatan
1)    Konselor melakukan persiapan penyampaian materi dengan media power point.
2)    Konselor menyampaikan materi berkenaan dengan dampak pemilihan Gangs yang salah, mengunakan metode ceramah dan demonstrasi melalui Power point.
3)    Konselor mengajak siswa untuk kembali membicarakan penjelasan Sub topik I hingga Subtopik III, ulasan di berikan hanya sekilas saja, untuk kemudian konselor dan siswa bersama sama menyimpulkan Topik ”Gangs ideal untukku”. Bahwa ,sebagai remaja yang terus berkembang kita dituntut untuk selalu dapat memanfaatkan dengan sebaik-baikya perkembangan diri yang sedaang berlangsung. Bersikap selektif terhadap lingkungan pergaulan merupakan slah satu hal yang harus dilakukan, agar segala bentuk minat, potensi, bakat yang ada dalam diri kita tidak terhambat dan tersalurkan dengan baik. Lingkungan yang baik akan berpengaruh baik pula bagi kita sebagai remaja, sehingga dalam pemilihan Gangs pun kita harus selektif. Lihat dengan seksama terlebih dahulu baru menentukan pilihan.













PENUTUP

a.    Kesimpulan
Dalam masa perkembangan, remaja mulai tergugah rasa sosilanya untuk ingin bergabung dengan anggota kelompok lain. Penggabungan diri dengan anggota-anggota kelompok merupakan usaha mencapai nilai-nilai baru, sebab remaja mulai ragu atas kewibawaan Orang tua, norma-norma yang ada dsb.
Mengingat teman sebaya cukup berpengaruh dalampertimbangan dan keputusan remaja tentang perilakuya, hendaknya remaja dapat memilih gangs yang ideal untuk dirinya yaitu Gangs yang dapat memberikan pengaruh positif bagi diri remaja tersebut.
Gangs yang tidak menyalahgunakan arti solidaritas antar teman, gangs yang amapu menjadi kebanggan masyarakat dan lingkungan, serta dapat membantu pembentukan pola pribadi yang positif hendaknya dapat dijadikan gangs ideal pilihan bagi diri remaja. Karena banyknya Gangs yang muncul, remaja harus pandai pandai memilah-milah mana-mana saja gangs yang ideal untuk diikuti.
b.    Saran
Semoga Modul dengan Topik Gangs Ideal Untukku ini dapat disajikan dengan baik dan tepat sasaran oleh konselor. Guna memvariasikan penyajian modul kepada siswa lebih menarik, konselor dapat menambahkan beragam variasi penyajian, dengan tidak mengabaikan susunan yang telah disediakan.
Pelaksanaan modul sesuai dengan runtutan langkah kegiatan, akan berdampak pada hasil yang efektif dan efisien.









REFLEKSI
Berikan tanda chek(√) sesuai dengan pendapat Anda!

PERNYATAAN    SETUJU    TIDAK SETUJU
Saya punya gangs       
Gangs membawa pengaruh baik untuk saya       
Tidak ada gangs yang positif       
Perkumpulan antar individu itu gangs        
Kelompok remaja tidak hanya gangs menurut saya       
Gangs hanya membawa pengaruh buruk untuk saya       
Oran tua saya selalu kumintai pendapat terhadap gang yang ingin kuikuti       
Apapun jenis gangs yang penting ikut       
Gangs itu baik semua kok!       
Kalau aku salah pilih gangs paling-paling Cuma aku yang rugi       
Gangs ada yang positif ada yang negatife, sebagai remaja kita harus pandai-pandai memilah-milah sebelum memutuskan untuk menjadi anggota.       

    Tidak setuju 1-3
Konselor harus lebih berusaha keras lagi untuk memberikan penjelasan kepada siswa tentang gangs, karena siswa belum begitu mengerti tentang gangs. Salah-salah siswa bisa keliru menentukan gangs yang di pilih akibat ketidak mengertiannya.

    Tidak setuju 4-5
Remaja cukup bagus memahami gangs itu sendiri dan menanggapi adanya gangs dalam kehidupan dengan bentuk tingkah laku atau perilaku. Akan tetapi konselor harus melakukan penyempurnaan dalam beberapa hal berkaitan penyampaian bimbingan. Tapi sejauh ini Siswa cukup memahami dan mengerti
    Tidak setuju 6
Good....siswa benar-benar memdapat manfaat dalam layanan bimbingan sosial . Sebagai konselor Anda cukup sukses, tujuan bisa dikatakan tercapai, terus pantau agar siswa tetap berada pada koridor yang benar






















DAFTAR RUJUKAN
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Prilaku%20Hubungan%20Sosial%20dan%20Solidaritas%20Antar%20Teman%20pada%20Prilaku%20Gaya%20Hidup%20Remaja&&nomorurut_artikel=266

http://re-searchengines.com/1007arief2.html

Mappiare, Andi.1982.Psikologi Remaja.Surabaya: Usaha Nasional Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar